Mau berbagi pengalaman perjalanan ke Gunung Munara nih gans, semoga bermanfaat ya..
Peta Gunung Munara
Intro
Peta Gunung Munara
Gunung Munara, terletak tidak jauh dari ibukota tepatnya di Kampung Sawah, Rumpin, Bogor. Banyak yang tidak menyebutn Gunung Munara bukan gunung melainkan hanya sebuah bukit mengingat ketinggianya yang tidak terlalu tinggi untuk disebut sebagai sebuah gunung. Benar saja sih, setelah menjejakan kaki sendiri disana yang dikatakan tingginya mencapai 1.119 mdpl, tetapi kenyataanya hanya sekitar 367 mdpl saja. Akan tetapi justru dari hal tersebutlah yang tidak terlalu tinggi, gunung ini sangat direkomendasikan bagi para traveller yang membutuhkan sepercik kesegaran akan dahaga naik gunung karena terhalang kepadatan aktivitas pekerjaan atau kuliah. Dikarenakan tidak terlalu tinggi maka hanya diperlukan waktu sekitar 2-3 jam untuk mencapai puncak Gunung Munara ini. Meski begitu akan tetapi gunung ini tetap menjanjikan pesona elok dan nuansa segar gunung jadi cukup layak untuk dikunjungi. Mungkin cukup gambaran tentang Gunung Munara ini, langsung saja ke cerita perjalanan saya dan teman-teman ke Gunung Munara.
Sebenarnya perjalanan ini sudah dilakukan cukup lama, di bulan desember tahun lalu tepatnya tanggal 28 Desember 2014. Dikarenakan kesibukan kerja dan kuliah, baru sempat membuat postnya.
Perjalanan yang awalnya tidak saya rencanakan ini berawal ketika saya menerima bbm dari mantan teman kerja saya bang Okky yang mengajak saya untuk mendaki Gunung Munara. Melihat hari eksekusi pas sekali dengan hari libur kerja dan kuliah saya juga durasi pendakian yang tidak lama saya pun mengiyakan. Terlebih dia berkata bahwa ada mantan-mantan kerja saya yang lain juga jadi terdengar lebih menyenangkan. Karena merasa kurang seru kalo berangkat sendiri saya pun mencoba mengajak teman untuk turut pergi kesana. Kebetulan sekali sohib saya Adit Armstrong pas banget juga sedang libur, klop dah . Ditambah salah satu temen kami boleh nemu di kebon yang tingkahnya kaya Sapri namanya Bang Ekqi . Hari keberangkatan pun telah disepakati hari berikutnya jam 8 kumpuk di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Berangkat menggunakan sepeda motor ( Tempat tidak terlalu jauh, di Bogor ).
The Day
Keesokan harinya dengan animo yang besar sampai melupakan sarapan, saya dan kedua teman saya tersebut meluncur menuju titik pertemuan . Alangkah kagetnya kami ternyata disana belum dijumpai satu pun orang. Dengan tanggap saya langsung menghubungi teman-teman yang lain, Masya Allah..ada yang baru bangunlah, ada yang baru mandilah dan ada pula yang lagi di kampus ngurus sesuatu sebentar. Aduh, padahal kami saja bela-belain tidak sarapan biar bisa on time, ternyata teman-teman yang lain tidak berpikiran sama . Mendengar hal tersebut yang sepertinya akan lama dan membosankan terlebih perut yang cacingnya semakin merajalela, saya mendapat ide untuk mampir ke rumah teman kami yang letaknya searah dengan arah perjalanan kami nanti. Saya menghubungi temen kuliah saya yang bernama Richard Rahmat ini, setelah mendapat persetujuan dari dia kami pun langsung bergegas menuju rumahnya yang berada di Parung sambil sebelumnya mengubah titik pertemuan di Ramayana Parung. Di rumah Richard yang sejuk kami dijamu sarapan dan coffee morning yang telah disiapkan ibunda dari Richard sebelumnya ( Terimakasih ibunya Richard ) . Selesai makan kami mengobrol dan bercanda seputaran tempat yang akan kami tuju, yang ternyata si Richard sudah sering pergi kesana sebelumnya, dan reflek saya pun langsung mengajak dia menemani perjalanan kami. Setelah habis sedikit sok mikir dia pun setuju, yeay..jadi tambah rame. Akan tetapi, karena terlalu keasikan mengobrol kami tidak mengetahui teman-teman yang kami tunggui sebelumnya sudah berkumpul di Ramayana, dengan terburu-buru kami segera berangkat menuju mereka.Alhasil, kami pun disambut dengan wajah cemberut mereka yang ternyata sudah sedikit lama menunggu kami. Haha, ya anggaplah impas teman-teman dengan kami yang telah menunggu di UIN sebelumnya. Yap, seluruh peserta sudah berkumpul, kami pun segera berangkat menuju lokasi . Setelah 1 jam perjalanan ( Banyak jalan berlubang, berbatu dan berpasir diharapkan untuk hati-hati ) kami pun akhirnya tiba di Situs Gunung Munara. Kami beristirahat sebentar sambil mempersiapkan logistik dan alat yang diperlukan.
Pada pukul 11 kami meninggalkan area parkir dan menuju tempat pembelian tiket ( Rp 2.000 @Person, 28 Desember 2014 ). Kemudian kami segera memulai pendakian, dengan 1 leader di depan , 1 mobilier dan saya serta ketiga teman saya sendiri lebih suka mendaki di barisan belakang bertindak sebagai sweeper. Di jalan menuju kaki gunungnya kami menyeberangi sebuah sungai, nampak disana anak-anak dari desa setempat sedang mandi, pemandangan yang cukup langka menurut saya. Memasuki area gunung jalan mulai sedikit menanjak, tapi tidak lama kemudian mulai mendatar lagi begitu terus dengan tanjakan yang tidak terlalu tajam. Trek Gunung Munara sebenarnya tidak terlalu berat menurut saya, bahkan untuk pemula. Akan tetapi tampaknya ada salah satu teman kami yang salah mengenakan sepatu yang tidak cocok digunakan untuk mendaki gunung yang licin. Terpaksa saya membantu dengan memberi bantuan berupa uluran tangan atau dorongan dari belakang. Baru beberapa menit kami mendaki, kami sudah menjumpai pos pertama. Di pos ini terdapat warung dari penduduk sekitar yang menjajakan makanan ringan dan minuman. Kami tidak tahu harga makanan dan minuman yang dijual disitu karna kami sudah membeli bekal makanan dan minuman di minimarket sebelumnya. Tetapi menurut pengalaman, biasanya harga makanan dan minuman yang ditaksir di tempat wisata pasti relatif lebih mahal.
Pos 1
Setelah beristirahat sebentar kami melanjutkan pendakian, tak lama kemudian kami sudah sampai di pos ke 2. Memang karena ketinggian gunung yang relatif pendek ini mejadikan jarak antar pos 1 dengan yang lain tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 15-20 menitan saja. Di pos 2 pun sama kami juga menjumpai warung yang menjajakan makanan dan minuman.
Berat euy.. :D
Tidak lama kami beristirahat di pos 2 langsung kami melanjutkan untuk merambah ke pos 3. Jalan agak licin karena lumpur yang basah mungkin karena sisa-sisa hujan. Dan tak lama kemudian juga sampailah kami di pos 3. Masih sama seperti pos-pos sebelumnya berhiaskan warung juga, jadi gak usah takut kelaparan atau kehausan sebenernya sih kalo mau mendaki gunung yang satu ini, asal siap kocek kantong aja. Haha..
Kak Putri lagi ngapain..? haha
Tibalah saat kami ingin menuju puncak, namun dalam perjalanan ke puncak terdapat apa ya sebutanya, Batu Belah kalo tidak salah, maklum enggak ada guide jadi asal aja kita ndakinya. Jadi itu suatu spot tinggi di Gunung Munara yang mirip batu besar yang terbelah, jadi ada 2 batunya gedhe banget gan. Oit, tapi untuk mencapainya bukan main gan, serem bin extreme jadi tidak disarankan untuk para yang bernyali lemah, soalnya berbahaya. Anggap saja memperhitungkan faktor keselamatan. Dan akhirnya hanya kami berempat yang menuju spot tersebut, yang lain berpisah jalan tetap melanjutkan perjalanan ke puncak Munara.
Seperti ini nih gan kurang lebih, terjal..
Tapi pada berani ya anak-anaknya, haha..salut..
Namun setelah berusaha memberanikan diri mencoba atau naik ke atas, memang benar kata-kata pepatah gan, "Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian" Yang artinya "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat juga"..Wkwk, salah ya, itu "Men sana in corpore sano". Ya pasti tahulah arti peribahasa legendaris itu..Check this out kawan..
Gimana gan, not bad kan..
Ini saudara Adit Armstrong gan..
Bersama anak-anak pemberani..
Masya Allah gan..
Uih setelah puas menikmati indah pemandangan di Batu Belah kami memutuskan untuk turun dan menyusul teman-teman kami yang sudah menuju puncak duluan. Akan tetapi ada kejadian menarik saat kami hendak turun. Para anak-anak pemberani yang menemani kami naik tadi, lucunya malah takut dan mengalami kesulitan untuk turun dari situ. Haha. Kami pun terpaksa membantu dengan memberikan instruksi kepada mereka satu persatu dari atas dan bawah. Ada-ada aja ya.
Para anak-anak mengalami kesulitan untuk turun..Haha..
Setelah kami semua berhasil turun kami segera bergegas mendaki menuju puncak, kami bergegas untuk menuju puncak dan teryata tidak memakan waktu lama untuk dapat kami menyusul teman-teman kami disana. Tak terasa hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai ke Puncak sebenernya lebih cepat sih kalo tidak terselubung rasa narsisme kami yag tinggi..hahaha..
Dan inilah kurang lebih gambaran klimaks dari pendakian Gunung Munara kala itu,
here we go..
Setelah badai dalam lambung mereda kami melanjutkan perjalanan pulang. Karena rumah kami memang berbeda-beda di tengah perjalanan kami pun satu persatu berpisah. Hingga akhirnya hanya tinggal rombongan dari Cipulir yang tersisa. Kami sampai di rumah tepat saat adzan magrhib tiba, kami beristirahat sambil bercerita tentang pendakian kami tadi. Melihat foto, bercanda dan mengenang kejadian selama perjalanan. Menyenangkan sekali. Begitulah cerita perjalanan Fun One Day Hiking Gunung Munara kami.
Situs Gunung Munara
Ada banyak situs di Gunung Munara diantaranya Batu Belah, Batu menara Adzan, Batu Tapak Si Kabayan, Batu Qur'an, Gua Sukarno ( Tempat meditasi Bung Karno katanya gan ), dan beberapa goa lainya.
Sayang hanya beberapa yang terdokumentasi.
Tips Dan Info
Lakukan pendakian pada pagi atau sore hari, karena di siang hari jika cuaca cerah justru cenderung panas.
Bawalah makanan dan minuman dari rumah atau belilah di tengah perjalanan menuju lokasi, makanan yang dijajakan soalnya cenderung lebih mahal.
Pakailah pakaian dan sepatu yang menunjang untuk kegiatan alam bebas. Karena meskipun tidak tinggi tapi medan tetaplah alam liar. Untuk menghindari terjadinya cedera dan hal yang tidak diinginkan.
TAKE NOTHING, BUT PICTURE,,
LEAVE NOTHING, BUT FOOTPRINT..
KILL NOTHING, BUT TIME..
STOP VANDALISM..
Parkir :
- Motor : Rp5.000,00
- Mobil : Rp10.000,00
Retribusi Masuk : Rp2.000,00 / Person ( Desember 2014 )
Tag :
Travels
1 Komentar untuk "Fun One Day Hiking, Gunung Munara"
Selamat pagi,mas! Aku mau nanya nih soal pendakian Munara katanya mau mendaki Gunung Gede kok nggak jadi ?